Asam - Basa dalam Senyawa Organik
Klasifikasi
asam-basa pada senyawa organik pada umumnya mengikuti teori asam-basa Bronsted
–Lowry. Penentuan kekuatan asam-basa dapat dilihat dari arga pKa atau pKb nya.
Yang perlu diingat bahwa asam kuat akan menghasilkan basa konjugasi yang
stabil, begitu juga sebaliknya akan lebih kompleks. Kebanyakan asam adalah
netral, maka basa konjugasi dari sebagian besar asam bermuatan negatif, karena asam
tersebut kehilangan proton.
Asam
organik
Maksud dari asam organik merupakan asam lemah adalah karena ionisasi sangat
tidak lengkap. Pada suatu waktu sebagian besar dari asam berada di larutan
sebagai molekul yang tidak terionisasi. Sebagai contoh pada kasus asam etanoik,
larutan mengandung 99% molekul asam etanoik dan hanya 1 persen yang benar benar
terionisasi. Posisi dari kesetimbangan menjadi bergeser ke arah kiri.
Asam organik dicirikan oleh adanya atom hidrogen yang terpolarisasi
positif. Terdapat dua macam asam organik, yang pertama adanya atom hidrogen
yang terikat dengan atom oksigen, seperti pada metil alkohol dan asam asetat.
Kedua, adanya atom hidrogen yang terikat pada atom karbon di mana atom karbon
tersebut berikatan langsung dengan gugus karbonil (C=O), seperti pada aseton.
Metil alkohol mengandung ikatan O-H dan karenanya bersifat asam lemah, asam
asetat juga memiliki ikatan O-H yang bersifat asam lebih kuat. Asam asetat
bersifat asam yang lebih kuat dari metil alkohol karena basa konjugat yang
terbentuk dapat distabilkan melalui resonansi, sedangkan basa konjugat dari
metil alkohol hanya distabilkan oleh keelektronegativitasan dari atom oksigen.
Keasaman aseton diperlihatkan dengan basa konjugat yang terbentuk
distabilkan dengan resonansi. Dan lagi, datu dari bentuk resonannya
menyetabilkan muatan negatif dengan memindahkanmuatan tersebut pada atom oksigen.
Asam organik yang
dimaksud adalah kelompok asam karboksilat
Asam Karboksilat
Asam karboksilat adalah asam organik yang dicirikan oleh
gugus fungsi karboksil yang terbentuk melalui perpaduan antara gugus karbonil
dengan gugus hidroksil yang terpaut dalam satu karbon. Asam karbosilat
merupakan asam yang umum dalam kimia organik. Meskipun asam tersebut cukup asam
untuk memberikan proton kepada air,tetapi tetapan disosiasinya kecil. Asam
karbosilat digolongkan sebagai asam lemah di dalam medium berair.
Basa
Organik
Basa organik dicirikan dengan adanya atom dengan pasanganelektron
bebas yang dapat mengikat proton. Senyawa-senyawa yangmengandung atom nitrogen
adalah salah satu contoh basa organik,tetapi senyawa yang mengandung
oksigen dapat pula bertindaksebagai basa ketika direaksikan dengan asam yang
cukup kuat. Perlu dicatat bahwa senyawa yang mengandung atom oksigen
dapatbertindak sebagai asam maupun basa, tergantung lingkungannya.
Misalnya aseton dan metil alkohol dapat bertindak sebagai asamketika
menyumbangkan proton, tetapi sebagai basa ketika atom oksigennya menerima proton.
Basa organik adalah kelompok senyawa amina.
Basa Amina
Senyawa amina ditandai dengan gugus fungsi amino (-NH3).
Senyawa amina dapat dianggpa sebagai turunan dari ammonia dengan mengganti
satu, dua, atau tiga hidrogen dari amonia dengan gugus organik. Berdasarkan
gugus karbonya maka amina dibedakan atas amina alifatik jika terikat pada
karbon alifatik, contoh CH3-CH2-NH2 (etil amina), dan amina aromatic jika gugus
karbonya adalah karbon aromatic.
Reaksi oksidasi pada hidrokarbon
Reaksi Pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon akan menghasilkan gas
karbondioksida dan air, sedangkan pembakaran tidak sempurna akan menghasilkan
gas karbon monoksida dan air. Terjadinya pembakaran sempurna atau tidak
sempurna tergantung pada perbandingan antara konsentrasi (kadar) senyawa
hidrokarbon dengan konsentrasi (kadar) oksigen.
Reaksi
pembakaran dengan definisi yang paling sederhana adalah reaksi dari unsur maupun
senyawa dengan oksigen. Reaksi pembakaran ini ditunjukkan dalam pada persamaan
dibawah ini :
Reaksi pembakaran logam besi
4 Fe + 3 O2 → 2 Fe2O3
Dari
persamaan tampak bahwa reaksi pembakaran ditunjukkan dengan adanya gas oksigen.
Contoh lain dari reaksi ini adalah pembakaran dari salah satu campuran bahan
bakar :
C7H16 + 11 O2 → 7 CO2 +
8 H2O
Reaksi
diatas juga mengindikasikan adanya gas oksigen. Reaksi pembakaran sering juga
disebut dengan reaksi oksidasi.
1. Oksidasi Pada Alkana
Semua alkana dapat bereaksi
dengan oksigen pada reaksi pembakaran, meskipun pada alkana-alkana suku
tinggi reaksi akan semakin sulit untuk dilakukan seiring dengan jumlah atom
karbon yang bertambah. Rumus umum pembakaran adalah:
CnH2n+2 +
(1.5n+0.5)O2 → (n+1)H2O
+ nCO2
CH4 + 2O2 CO2 + 2H2O
Ketika jumlah oksigen tidak cukup
banyak, maka dapat juga membentuk karbon monoksida, seperti pada reaksi
berikut ini:
CnH(2n+2) + n O2 → (n+1)H2O + n CO2
CH4 +
1.5O2 → CO + 2H2O
2. Oksidasi
Pada Alkena
Pembakaran sempurna alkena menghasilkan CO2 dan H2O.
C2H4 + 3O2
2 CO2 + 2 H2O
Pembakaran tidak sempurna alkena menghasilkan CO dan H2O.
C2H4 + 2O2
2CO + 2 H2O
3. Oksidasi Pada Alkuna
Pembakaran alkuna Pembakaran alkuna (reaksi alkuna dengan oksigen) akan
menghasilkan CO2 dan H2O.
2CH=CH
+ 5O2 4CO2 + 2H2O
Dari artikel yang saya di atas, permasalahan yang saya ambil ialah sebagai berikut :
BalasHapus1. Bagaimana mekanisme reaksi dan perbandingan energi entalpi yang dihasilkan dari proses pembakaran sempurna pada senyawa siklopropana dan n-proprana. serta apakah pasangan senyawa ini lebih baik digunakan sebagai bahan bakar?
2. Asam karbosilat biasanya terdapat dalam larutan sebagai dimer, yaitu sebagai dua molekul yang ditautkan menjadi satu dengan ikatan hidrogen. Mengapa Antaraksi asam karboksilat jauh lebih baik daripada yang diamati pada alkohol?
baiklah, saya akan mencoba menjawab pertanyaan anda yang no 2. asam karboksilat merupakan senyawa polar dan membentuk ikatan hidrogen satu sama lain. pada fasa gas, asam karboksilat dalam bentuk dimer. dalam larutan asamkarboksilat merupakan asam lemah yang sebagian molekulnya terdisosiasi menjadi H+ dan RCOO- sedangkan alkohol dalam keadaan cair molekul-molekul alkohol akan terdisosiasi (membentuk ikatan hidrogen)yaitu ikatan antaraO dari salah satu molekul alkohol dengan atom H. sehingga,akar asam karboksilat mempunyai antar aksi yang jauh lebih baik dari pada alkohol
BalasHapus